Jumat, 06 Maret 2009

Pendidikan Politik Masih Dinilai Kurang

Pendidikan politik bagi siswa yang memang sudah mempunyai hak berpolitik dirasa sangat kurang. Pasalnya, siswa sering dimarginalkan dan dianggap kurang cukup kemapanan berpikirnya dalam berpolitik. "Sudah saatnya mengubah paradigma budaya politik yang parokial menjadi politik yang partisipatif.”
Partai politik seharusnya tidak terlalu konsentrasi dengan kegiatan politik mereka. Pembinaan politik bagi siswa sering dilupakan. Selain partai politik, di lingkungan sekolah seharusnya guru, khususnya guru PPKn memberikan pendidikan politik dengan memberikan pemahaman mengenai teori politik yang siswa pelajari. Bisa juga guru sebagai fasilitator atau mengaitkan peristiwa atau isu politik yang sedang terjadi dengan teori yang mereka terima. Lalu memberikan pemahaman yang positif sehingga mereka lebih memahami bagaimana berpolitik. Dalam pendidikan politik, siswa juga harus terlibat pada proses-proses pembuatan keputusan, bukan hanya melaksanakan keputusan.
Kendala yang ada selama ini, kurangnya kompetensi guru PPKn dalam memberikan pemahaman pendidikan politik. Banyak guru PPKn tidak berasal dari latar belakang pendidikan PPKn. Itu salah satu hal yang menyebabkan kurang berkembang pemahaman politik bagi siswa.
Masyarakat melalui tokoh masyarakat juga berperan penting dalam memberikan pendidikan politik siswa. Tokoh masyarakat paling tidak memberikan contoh yang baik dengan perlakuan mereka dalam berpolitik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar